Workshop Eksekutif Aplikasi Maqashid Syariah pada Regulasi dan Produk Perbankan Syariah

Pendahuluan

Maqashid syariah menduduki posisi yang sangat penting dalam merumuskan ekonomi syariah. Maqashid syariah tidak saja diperlukan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi makro (moneter, fiscal ; public finance), tetapi juga untuk menciptakan produk-produk perbankan dan keuangan syariah serta teori-teori ekonomi mikro lainnya. Maqashid syariah juga sangat diperlukan dalam membuat regulasi perbankan dan lembaga keuangan syariah. Tanpa maqashid syariah, maka semua regulasi, fatwa, produk keuangan dan perbankan, kebijakan fiscal dan moneter, akan kehilangan substansi syariahnya. Tanpa maqashid syariah, fikih muamalah yang dikembangkan dan regulasi perbankan dan keuangan yang hendak dirumuskan akan kaku dan statis, akibatnya lembaga perbankan dan keuangan syariah akan sulit dan lambat berkembang.

Para ulama ushul fiqh sepakat bahwa pengetahuan maqashid syariah menjadi syarat utama dalam berijtihad untuk menjawab berbagai problematika kehidupan yang terus berkembang. Upaya ijtihad terhadap kompleksitas ekonomi dan keuangan syariah masa kini, memerlukan analisis berdimensi filosofis yang terkandung dalam konsep maqashid syariah. Pemahaman maqashid syariah ini bertitik tolak dari pemahaman (penguasaan) berbagai disiplin ilmu, seperti falsafah tasyri’, tarikh tasyri’ fil muamalah, ulumul quran at tafsir, ulumul hadits dan mushtalahul hadits, qawaid fiqh, kaedah ushul fiqh dan kaedah bahasa Arab. Pengetahuan tentang maqashid al-syariah ini menjadi syarat yang sangat penting dalam melakukan ijtihad ekonomi syariah kontemporer.

Berdasarkan urgensi maqashid syariah yang demikian besar, terutama dalam membuat regulasi perbankan dan keuangan syariah maka Iqtishad Consulting bermaksud menggelar Workshop Eksekutif Aplikasi Maqashid Syariah pada Regulasi dan Produk Perbankan Syariah
Materi

  1. Metodologi syariah untuk regulasi, taqnin (legislasi), fatwa, dan formulasi fikih
  1. Kerangka dan pilar metodologi syariah untuk pembuatan regulasi syariah dan produk keuangan Islam
  2. Urgensi ushul fiqh untuk pembuatan regulasi dan produk perbankan syariah
  3. Urgensi tarikh tasyri’ dalam formulasi regulasi syariah dan produk perbankan syariah
  4. Tarikh tasyri’ ( Sharia historical development) dalam akad – akad dan signifikansinya dalam pembuatan regulasi dan produk perbankan syariah
  5. Urgensi falsafah hukum Islam dalam pembuatan regulasi syariah dan produk perbankan syariah
  6. Filsafat Hukum Islam dan Peranannya utk Pengembangan Regulasi Syariah
  7. Urgensi maqashid syariah dalam regulasi syariah dan produk perbankan syariah
  8. Metode tafsir ayat-ayat ekonomi dan urgensi ulumul hadist untuk pembuatan regulasi produk perbankan syariah
  1. Asas – asas pengembangan regulasi perbankan syariah (kajian falsafah tasyri’)
    1. Maslahah
    2. Adalah
    3. Taysir, takhfif dan ‘adamul haraj’
    4. Tadarruj’
    5. Qillatut takalif
  1. Metodologi tajdid fikih muamalah untuk pembuatan regulasi, fatwa dan fikih perbankan
  2. Konsep maqashid syariah menurut ulama
    1. Konsep maqashid syariah secara terminologis
    2. Penerapan maqashid syariah di zaman Nabi dan Sahabat
    3. Sejarah pemikiran ulama tentang maqashid syariah
    4. Gradasi tingkatan maslalah Dharuriyat, Hajiyat dan Tahsiniyat
    5. Kasus-kasus keuangan syariah dalam dharuriyat, hajiyat dan tahsiniyat.
    6. Maslahah tsabitah dan maslahah yang murunah (mutaghayyirah)
  3. Ijtihad Ekonomi Islam, lapangan ijtihad, pembagian Ijtihad, Ijtihad Istimbathy, Ijtihad tathbiqy dalam keuangan islam, Ijtihad Jama’iy dan Ijtihad fardhiy, Syarat-syarat mujtahid, fatwa dan kedudukannya.
  4. Metode – metode maqashid syariah dan aplikasinya pada regulasi perbankan syariah (regulasi produk):

A.Peranan qiyas dalam pengembangan fatwa dan regulasi syariah*1

B.Penerapan istihsan dalam regulasi dan produk perbankan syariah*2

C. Peranan maslahah dalam regulasi dan produk perbankan syariah*3

D. Peranan istishab, dalam regulasi dan produk perbankan syariah*4

E. Peranan ‘urf, dalam regulasi dan produk perbankan syariah*5

F. Peranan sadd zariah dalam regulasi dan produk perbankan syariah*6

  1. Aplikasi maqhasid syariah pada inovasi produk perbankan syariah

MDC

Murabahah Bertingkat

Pembiayaan Multiguna

KTA Syariah

Hedging

Agunan

Anuitas

Revenue Sharing (Net Revenue Sharing)

Produk Emas

  1. Reaktualisasi dan Kontekstualisasi Fikih Muamalah yang Ke-Indnesiaan
  2. Kaedahkaedah ushul fikih tentang maqashid syariah dalam keuangan Islam
  3. Kaedah- kaedah fikih keuangan yang berwawasan maqashid syariah

Jabaran Silabus Materi Nomor 6 :

Metode-metode Maqashid Syariah dan Penerapannya pada Regulasi Perbankan Syariah.

  1. Qiyas Sebagai Dalil keempat Hukum ekonomi syariah.
  1. Pengertian dan Rukun Qiyas,
  2. Pembagian Qiyas : Qiyas Jaliy, Qiyas Khafiy, Qiyas Awlawy, Qiyas

Musawy dan Qiyas Adwan serta Penerapannya dalam Ekonomi

  1. Metode menetapkan illat dalam masalah muamalah : Takhrijul

Manath, Tanqihul Manath dan Tahqiqil Manath

  1. Penerapan qiyas dalam keuangan dan perbankan :
  • Jaminan fiducia ke bay’ wafa
  • Murabahah Emas dengan cicilan
  • Sekuritisasi asset (aktiva) bank syariah yang menggunakan  syirkah mutanaqishah, mengqiyaskan hutang dengan MMQ
  • Ijarah maushufah biz zimmah pada pembiayaan property dgn MMQ
  • Qiyas swap valas kepada bay wafa’. Dll
  • Qiyas rahn hiyazy kepada rahn tasjiliy
  • Qiyas ujrah amil zakat kepada nazir waqf
  • Qiyas ma’al fariq :
  • Qiyas salam kepada bursa berjangka (futures) ???
  • Qiyas options kepada ’urbun atau khiyar ???
  • Qiyas Tawarruq kepada riba ???

 

  1. Penerapan Istihsan dalam regulasi perbankan dan keuangan syariah
  1. Pengertiannya menurut para ulama
  2. Dasar syariah penggunaan istihsan
  3. Pandangan ulama tentang Kehujjahan istihsan dalam syariah

Kasus-kasus Istihsan :

  • Praktek istihsan pada ijarah maushufah biz zimmah pada kasus pembiayaan  properti di bank syariah
  • Profit Equalization Reserve (PER) pada system bagi hasil di bank syariah
  • Penerbitan SBSN oleh pemerintah dan tradable dengan skim sukuk istishna’
  • Forward valas untuk tujuan hedging yang berlandaskan underlying asset bagi  importer
  • Swap untuk hedging (mengatasi risk akibat fluktuasi kurs mata uang)
  • Penjualan saham yang belum qabath hissi.
  • Penjualan valas secara ma’dum, tetapi dalam masa 2×24 jam (qabat hukmi)
  • Penerbitan sukuk salam
  • SBI Syariah Ju’alah, hanya dibenarkan bagi bank syariah yang memiliki FDR 80 persen lebih
  • Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia
  • Penentuan saldo minimun giro wadiah di bank syariah
  • Kriteria saham syariah Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus).
  • Rasio keuangan Efek Syariah di RI : Utang bunga : Asset  (45 % : 55 % = 82%) (Jalannya 45 x 100 : 55 = 82 %)
  • SBI Syariah Ju’alah, hanya dibenarkan bagi bank syariah yang memiliki FDR 80 persen

Macam-macam istihsan dan penerapannya dalam ekonomi dan finansial Islam kontemporer.

  1. Istihsan Nash : jual beli salam
  2. Istihsan ‘Urf : Jual beli mu’atah di swalayan, jual beli Istishna’ pada bank syariah,    taqabuth dalam transaksi valas di bank devisa, menjual valas yang belum qabath, menjual saham kembali yang belum diterima bukti administrative, menarik tabungan mudharabah secara harian, makan di restoran all you can eat, makan di longue bandara,
  1. Istihsan Dharury : Repo (repurchase agreement) surat berharga (SBI, SBSN, aktiva  produktif) oleh Bank syariah yang kesulitan likuiditas.
  2. Istihsan Istislahi : penerapan revenue sharing pada profit distribution, dll.
  3. Istihsan bersandarkan Ijma’  dan Contoh-contohnya nya dalam keuangan Islam Istihsan Qiyasi : Tawarruq fiqhiy untuk pembiayaan sector riil, dll..

 

  1. Penerapan Maslahah Mursalah pada Regulasi Perbankan dan Keuangan Syariah
  1. Pandangan ulama tentang kehujjahan maslahah mursalah
  2. Syarat-Syarat Maslahah Mursalah
  3. Penerapan maslahah pada kasus ekonomi dan keuangan Islam
  • Penerapan collateral pada financing di bank syariah
  • Penerapan revenue sharing pada bagi hasil
  • Larangan dumping (siyasah ighraq) dalam penjualan produk
  • Intervensi harga pemerintahpada saat distorsi pasar
  • Larangan kartel dan monopoli,
  • Larangan spekulasi valas karena maslahah ‘ammah
  • Penerapan dinar dan dirham krn maslahah ‘ammah
  • Mengadakan Pengadilan Niaga Syariah
  • Larangan talaqqi rukban,memelihara maslahah petani
  • Larangan bay’ najsy, dan larangan Ghabn di pasar dan
  • Larangan forward, swap dan options pada valas.

 

  1. Penerapan ‘Urf dalam Regulasi Perbankan dan Keuangan Syariah

 

  1. Pengertian ‘Urf menurut para ulama
  2. Dasar syariah penggunaan ‘Urf
  3. Pandangan ulama tentang Kehujjahan ‘Urf dalam syariah
  4. Macam-macam ‘Urf dan Contohnya dalam ekonomi keuangan
  5. 20 kasus ‘Urf Fasid dalam ekonomi keuangan kontemporer
  6. Syarat-Syarat ‘Urf bisa diterima sebagai dalil syariah
  7. Integrasi dan kombinasi ‘Urf dengan dalil-dalil syariah lain
  8. Kasus-kasus ‘Urf kontemporer:
  • Mata uang kertas, dinar dan dirham.
  • Taqabuth dalam transaksi valas
  • Urf dalam jual beli mu’athah, muzayadah, dan ‘urbun.
  • Adanya garansi dalam pembelian barang elektronik, dll.
  • Sewa Beli di perusahaan leasing syariah
  • Konsinyasi dan waralaba (franchising)
  • Memproteksi setiap pembiayaan dengan asuransi syariáh
  • Kebiasaan Menabung di Bank Syariáh.
  1. Kaedah-Kaedah Ushul Fiqh tentang ‘Urf dan penerapan dalam

ekonomi keuangan

 

  1. Penerapan Istishab dalam Regulasi Perbankan dan Keuangan Syariah

  1. Pengertian Istishab dan contoh-contoh kasus
  2. Dalil Alquran dan Hadits tentang Istishab
  3. Pandangan Ulama tentang kedudukan dalil istishab
  4. Prinsip-prinsip dan kaedah fiqh tentag istishab
  5. Penerapan istishab pada Kasus-kasus keuangan syariah
  • -Giro Mudharabah bil wa’diah di perbankan syariah
  • -Hybrid Contract Keuangan dan perbankan
  • -Sewa Beli (Bay’ at-Takjiriy)
  • -Mudharabah Muntahiyah bit Tamlik (mudharabah menurun)
  • -Menggabungkan Hiwalah dan Syirkah untuk factoring
  • -Mudharabah musyarakah
  • -Bay ‘ wafa dan syirkah milk / IMBT
  • -Musyarakah Mutanaqishah, syirkah tadhamun,dll
  • -Multi Nisbah pada bagi hasil

Fatwa sahabat dan mazhab sahabi

  • Abu Bakar Shiddiq tentang zakat perusahaan
  • Umar Bin Khattab dalam banyak kasus.
  • Ali bin Abi Thalib dalam kasus jual beli kredit (cicilan)
  • Syar’u Man Qablana dan kaitannya dengan hukum Ekonomi Islam

 

  1. Penerapan Sadd Zari’ah dalam Regulasi Perbankan dan Keuangan Syariah
  1. Pengertian Sadd Zariah dan Fath al-Zari’ah
  2. Dasar Syariah Penggunaan Sadd al-Zari’ah
  3. Pandangan ulama tentang Sadd Al-Zari’ah dalam syariah
  4. Kontradiksi Sadd Zari’ah dengan dalil-dalil syariah lain
  5. Kasus-kasus tentang Sadd Zariah dan Fath Zariah kontemporer:
  • Larangan Riba Fadhal pada transaksi valas
  • Larangan Jual beli al-’inah
  • Larangan Tawarruq Munazzam tertentu
  • Keniscayaan Manajemen Resiko dalam praktek perbankan
  • Larangan forward, swap dan options pada sharf
  • Larangan kombinasi akad qardh dan ijarah
  • Larangan refinancing konvensional
  • Larangan mengiklankan miras
  • Larangan minum miras yang sedikit
  • Menjual senjata kepada kelompok musuh
  • Larangan iklan dengan tampilan porno
  • Larangan jual beli CD Porno
  • Larangan kartu kredit syariah bagi orang yang belum layak
  • Larangan pemberian ujrah bagi rekruitmen members (up line) yg tidak wajar.
  • Keharusan bukti transaksi bagi bank yang mau valas di atas 100.000 dolar.
  1. Kaedah-Kaedah Ushul Fiqh tentang Sadd Zariah dan Fath Zariah dan penerapannya dalam ekonomi keuangan