33 Point Penting Materi Kajian Hybrid Contracts dalam Produk Perbankan Syariah

1. Konsep syariah tentang Al-’Ukud al-Murakkabah (Hybrid Contracts)

2. Pembagian Terminologi Hybrid Contracts dalam Fikih Islam

a. Al-’Ukud al-Murakkabah

b. al-’Uqûd al-mujtami’ah,

c. al-’Uqûd al-muta’addidah,

d. al-’Uqûd al-mutakarrirah,

e. al-’Uqûd al-mutadâkhilah,

f. al-’Uqûd al-mukhtalithah.

3. Bentuk-bentuk Hybrid Contracts

a. Al-’Ukud al-Murakkabah

b. al-’Uqûd al-Mutaqabilah

c. al-’Uqûd al-Mutanajisah

d. al-’Uqûd al-Mutanaqidhah

e. al-’Uqûd al-mutadâkhilah,

f. al-’Uqûd al-mukhtalithah.

4. Macam-macam  Hybrid Contracts dan Aplikasinya di Perbankan Syariah

5. Hukum Hybrid Contracts Menurut Ulama

6. Argumentasi (Dalil Syariah) tentang Hybrid Contracts

7. Hybrid Contracts yang dilarang syariah

8. Akad Two in One yang dibolehkan.

9. Analisis Para Ulama terhadap hadits-hadits dua akad dalam satu transaksi

10. Dhawabith (ketentuan syariah ) tentang  Hybrid Contracts

11. Akibat Hukum Hybrid Contract

12. Hybrid Contracts dalam PembiayaanTake Over

13. Hybrid Contracts dalam Pembiayaan Properti (MMQ)

14. Hybrid Contracts dalam Gadai Syariah

15. Hybrid Contracts dalam Kartu Kredit

16. Hybrid Contracts dalam Pembiayaan Rekening Koran

17. Hybrid Contracts dalam Pembiayaan Line Facility

18. Hybrid Contracts dalam Pembiayaan Multiguna

19. Hybrid Contracts dalam dalam IMBT dan Sewa Beli

20. Hybrid Contracts dalam Product Giro

21. Hybrid Contracts dalam Factoring / Anjak Piutang

22. Hybrid Contracts  dalam Pembiayaan Property Indent

23. Hybrid Contracts  dalam Pembiayaan Multijasa

24. Hybrid Contracts  dalam Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah

25. Hybrid Contracts  dalam Hedging Syariah (Swap)

26. Hybrid Contracts  dalam Linkage Program Bank-Multifinance, BPRS, Kopsyah.BMT

27. Hybrid Contracts  dalam Refinancing Syariah

28. Hybrid Contracts  dalam Trade Finance dan L/C

29. Hybrid Contracts  dalam MDC untuk pembiayaan pertanian 4-5 tahun.

30. Hybrid Contracts  (5 Akad dalam Satu Produk) pada Pasar Uang Syariah Antar Bank)

31. Ketentuan Hybrid Contracts :

a. Akad-akad yang Harus Dipisahkan (aqdin mustaqillin)

b. Akad-akad yang yang boleh disatukan dalam satu transaksi

c  Akad-akad di bawah tangan

d. Akad-akad yang yang harus dinotarilkan

e. Akad-akad yang memakai materai dan yang tidak perlu memakai materai.

32. Hybrid Contracts dan Kewajiban Pajak (PPn)

33. Solusi Kontradiksi antara Hukum Fiqh Muamalah degan Hukum Positif.

 

CP Joko  : 082110206289 /  (dimasjoko@gmail.com)  (iqtishodconsulting@gmail.com)