Revitalisasi IAEI: Mengembalikan Semangat Perjuangan Ekonomi Syariah di Indonesia
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Pengantar
Di tengah tantangan ekonomi global dan kebutuhan yang kian mendesak akan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan, ekonomi syariah hadir sebagai salah satu solusi bagi negeri ini. Ekonomi berbasis prinsip-prinsip syariah tidak hanya mengedepankan keadilan dan keberkahan, tetapi juga mendorong kemandirian dan kesejahteraan bersama.
Namun demikian, keberlanjutan gerakan ekonomi syariah ini sangat bergantung pada organisasi-organisasi penggeraknya, termasuk Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Sayangnya, IAEI yang dahulu aktif menjadi motor penggerak kini menghadapi tantangan serius, baik dalam kepengurusan pusat maupun daerah.
Artikel sederhana ini mengajak pembaca untuk memahami betapa pentingnya revitalisasi IAEI sebagai garda depan dalam mendorong ekonomi syariah yang berkeadilan di Indonesia. Melalui kepengurusan yang berkomitmen, program yang relevan, dan dukungan masyarakat luas, kita dapat menghidupkan kembali IAEI sebagai wadah perjuangan dan pembaharuan ekonomi Islam. Berikut adalah langkah-langkah strategis yang dapat kita lakukan bersama demi kemajuan ekonomi syariah yang memberi manfaat bagi umat dan bangsa tercinta.
Revitalisasi IAEI untuk Masa Depan Ekonomi Syariah
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia mengalami tantangan besar, khususnya dalam lingkup organisasi yang berperan penting seperti Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
Organisasi yang dulu menjadi motor penggerak ekonomi Islam kini menghadapi ketidakaktifan, baik di tingkat pusat maupun di lebih dari 300 cabang daerah. Situasi ini mendesak kita semua, terutama para akademisi, praktisi, dan masyarakat luas, untuk melihat kembali peran penting yang bisa dimainkan IAEI dalam mendorong ekonomi syariah yang lebih adil, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Berikut ini adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk menghidupkan kembali IAEI sebagai garda depan ekonomi syariah Indonesia.
- Membangun Kepengurusan yang Berkomitmen
Untuk membangkitkan kembali organisasi, perlu dilakukan peremajaan kepengurusan dengan memilih figur-figur yang memiliki militansi dan dedikasi tinggi terhadap ekonomi syariah. Figur-figur ini tidak hanya akan bekerja atas nama posisi atau jabatan, tetapi juga berjuang demi cita-cita besar ekonomi Islam. Dengan dukungan pengurus yang proaktif, organisasi akan lebih mudah untuk terlibat secara aktif di daerah dan pusat.
Selain itu, penting untuk membentuk struktur yang responsif dengan program-program yang menjawab kebutuhan masyarakat. Misalnya, pengurus baru dapat menerapkan evaluasi berkala untuk memastikan setiap program berjalan optimal. Dengan kepemimpinan yang peduli dan aktif, organisasi akan lebih mudah menyatu dengan visi yang ingin dicapai.
- Menghidupkan Kembali Program yang Berdampak Nyata
IAEI juga perlu mengadakan program-program yang berorientasi pada hasil nyata di masyarakat. Untuk bisa benar-benar bermanfaat, program yang disusun harus relevan dengan kebutuhan lokal dan bersifat langsung berdampak. Sebagai contoh:
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mengadakan pelatihan berbasis ekonomi syariah untuk kelompok masyarakat, seperti koperasi syariah, pelatihan wakaf produktif, dan dukungan pada usaha-usaha mikro berbasis syariah. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap konsep ekonomi syariah, tetapi juga memberikan solusi bagi ekonomi keluarga di tingkat akar rumput.
- Transformasi Digital untuk Ekonomi Syariah: Era digital membuka peluang baru untuk memperkenalkan produk dan layanan syariah kepada masyarakat yang lebih luas. IAEI dapat memfasilitasi pengembangan platform digital yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, sekaligus mendukung startup fintech syariah yang sedang berkembang.
- Menggandeng Pengurus Daerah dengan Koordinasi yang Efektif
Keberhasilan IAEI di tingkat pusat harus tercermin di daerah. Namun, saat ini banyak pengurus daerah yang tidak aktif dan bahkan demisioner. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan langkah konkret dari pusat:
- Koordinator Wilayah: Pembentukan koordinator wilayah atau regional akan memudahkan komunikasi antara pusat dan daerah, serta memudahkan pendistribusian bantuan dan sumber daya. Koordinator ini dapat berfungsi sebagai penghubung yang memastikan bahwa program-program dari pusat dijalankan secara efektif di tingkat daerah.
- Dukungan Dana dan Pendampingan: Mengalokasikan sumber daya bagi pengurus daerah untuk menghidupkan kembali kegiatan lokal yang sejalan dengan misi ekonomi syariah. Selain dana, pendampingan dalam bentuk pelatihan dan bantuan teknis juga dapat memperkuat kemampuan pengurus daerah dalam melaksanakan program-program tersebut.
- Membangun Struktur yang Transparan dan Adaptif
Untuk memperkuat kepercayaan masyarakat, IAEI perlu memastikan transparansi dalam setiap kegiatan dan programnya. Transparansi ini bisa dilakukan melalui penerapan Indikator Kinerja Organisasi (IKO) yang dapat mengukur capaian setiap program secara berkala.
Selain itu, komunikasi yang terbuka dengan masyarakat juga penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap IAEI. Pengurus pusat dapat merilis laporan secara berkala yang bisa diakses oleh semua anggota, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui perkembangan organisasi serta hasil yang telah dicapai.
- Menempatkan IAEI Sebagai Garda Depan Perjuangan Ekonomi Syariah
Untuk menghadapi tantangan besar dan mengembalikan peran IAEI, organisasi ini perlu diisi oleh para pejuang ekonomi syariah yang telah terbukti berdedikasi tinggi dan memiliki wawasan luas. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa yang berperan di dalamnya bukan hanya tokoh-tokoh simbolik, tetapi orang-orang yang siap bekerja keras untuk kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.
Pengurus baru yang terdiri dari akademisi maupun praktisi ekonomi syariah yang kompeten dapat membantu memperkenalkan konsep-konsep baru dalam ekonomi syariah dan menerapkannya dengan pendekatan yang lebih relevan bagi masyarakat.
- Menyusun Program Khusus untuk Menguatkan Eksistensi IAEI
Agar lebih dikenal dan bermanfaat, IAEI bisa meluncurkan program-program yang menyasar kalangan akademis dan praktisi secara khusus, misalnya:
- Kompetisi Riset Ekonomi Syariah: Mengadakan kompetisi riset atau karya tulis di kalangan mahasiswa dan akademisi yang tertarik pada ekonomi syariah. Program ini akan meningkatkan eksposur IAEI di kalangan generasi muda dan memperkuat citra organisasi sebagai pusat pengetahuan ekonomi syariah.
- Pelatihan Kepemimpinan Berbasis Ekonomi Syariah: Memfasilitasi pelatihan bagi calon pengurus di daerah yang memerlukan keterampilan kepemimpinan serta pengetahuan mendalam tentang manajemen berbasis syariah. Pelatihan ini bisa dilakukan dalam bentuk webinar atau lokakarya untuk menciptakan pemimpin-pemimpin baru yang berkomitmen dalam memajukan ekonomi syariah di lingkup mereka.
Penutup
Kita semua berharap agar revitalisasi IAEI menjadi momentum kebangkitan kembali ekonomi syariah di Indonesia. Revitalisasi ini bukan hanya tentang mengaktifkan organisasi, tetapi tentang memperjuangkan sistem ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan kerja sama dari para akademisi, praktisi, dan pegiat ekonomi syariah di seluruh tanah air, kita dapat menciptakan gelombang perubahan yang nyata bagi kesejahteraan umat dan bangsa.
Mari kita jadikan IAEI sebagai organisasi yang berperan aktif, dinamis, dan terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil, dan setiap kontribusi dari kita akan memperkuat pondasi ekonomi syariah di negeri ini.
Semoga upaya ini diridhai Allah dan membawa keberkahan bagi kita semua serta masa depan Indonesia yang lebih sejahtera.